Sabtu, 11 Juni 2011

Lingkungan Hidup Di Bogor Bermasalah


Bogor-Cakrawala Online, Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) meminta agar Badan Lingkungan Hidup (BLH) dilibatkan dalam kasus kerusakan lingkungan di Kecamatan Gunung Sindur akibat ulah sejumlah penambang galian C tanpa ijin alias bodong. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas ESDM, Kusparmanto kepada wartawan baru-baru ini. “Karena ini terkait dengan pelanggaran lingkungan maka BLH harus dilibatkan. Sebab ESDM selama ini sudah melakukan tindakan-tindakan sesuai prosedur yang berlaku, diantaranya yakni melakukan penutupan bahkan hingga melakukan penyitaan terhadap peralatan milik para penambang liar terse but,” ungkap Kusparmanto.
Dia rnenegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan ijin galian C di Kecamatan Gunung Sindur tersebut. Se bab daerah tersebut berdasarkan Perda Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor bukan diperuntukan sebagai kawasan pertambangan.
“Kalau ada perusahaan tambang yang nekat beroperasi itu yang jelas bukan kami yang mengeluarkan ijinnya,” tandas Kusparmanto. Sementara dalam rapat kerja (raker) antara komisi A DPRD dengan jajaran Pokes Bogor, Kejaksaan Negeri Cibinong, Asisten I Bidang Pemerintahan, Dinas ESDM dan Muspika Kecamatan Gunung Sindur, di ruang rapat paripura DPRD Ka bupaten Bogor, Senin (18/4) lalu disepakati enam pengusaha tambang liar di Kecamatan Gunung Sindur tersebut akan diproses secara hukum.
SEPULUH TITIK RAWAN LONGSOR Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor rnenilai, ada sepuluh titik yang masuk zona merah rawan longsor. Daerah rawan itu yakni Kecamatan Cigudeg, Sukajaya, Pamijahan, Cigombong, Cisarua, Megamendung, Sukamakmur, Sukaraja dan Babakanmadang. Kasi Logistik BPBD, Budi Aksomo mengaku, terus memantau semua daerah untuk mengantisipasi berbagai bencana. “Daerah rawan long sor dapat bertambah karena cuaca buruk,” katanya. Lebih lanjut ia mengatakan, telah menyebar personel di berbagai daerah agar pemantauan dilakukan dengan cepat. Bahkan, pembagian wilayah diberlakukan, antara lain untuk selatan di Kecamatan Caringin, barat di Keca matan Leuwiliang, timur di Kecamatan Klapanunggal, dan tengah di Kecamatan Cibinong. Menurut dia, bantuan untuk para korban bila terjadi bencana masih mencukupi. “Sebanyak 110 anggota TRC telah disiagakan dan siap turun setiap saat,” ungkapnya. la pun mengimbau, warga yang tinggal di sekitar tebingan dan pinggir sungai agar lebih berhati-hati
.( IsmaBogor)


Tulisan Populer
·         Kampus UI, PPP UI Unjuk Rasa

Pelayanan KRL Tak Kunjung Membaik


Angkutan massal yang menghubungkan daerah perbatasan Jakarta dan sekitarnya, memang masih didominasi kereta api, baik Kereta Rel Listrik (KRL) maupun Kereta Rel Diesel (KRD). Namun semakin berkembanganya permukiman di pinggiran Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Depok dan Bekasi (Bodetabek), layanan itu tidak ditambah, malah seakan seperti dianaktirikan, terutama yang KRL dan KRD kelas ekonomi. Setiap hari pada jam sibuk ibu-ibu hamil, anak kecil dan orang lanjut usia dipaksa berdesak-desakan. Bahkan ratusan orang terpaksa duduk di atap KRL atau KRD. Ini karena gerbong yang disediakan tidak sebanding dengan jumlah penumpang. Belum lagi kalau ada pembatalan keberangkatan, dipastikan penumpang seperti dalam kaleng sarden, terhimpit, panas dan peluh pun bercucuran. Beberapa penumpang malah nekat naik di atap, tanpa mempedulikan keselamatannya. “Habis bagaimana lagi, kalau tidak naik, ke tempat kerja kesiangan,” tutur Naryo, 34, pekerja di kawasan Glodok Jakarta Barat. Dia menuturkan setiap
pagi pukul 07:00, menjadi penumpang setia KRD Purwakarta-Jakarta, ayah dua anak
ini menunggu di Stasiun KA Tambun, Kabupaten Bekasi, bersama puluhan rekannya.
Menurutnya, untuk kawasan Cikampek, Kosambi, Klari, Karawang, Kedunggede, Cikarang, Cibitung dan Tambun, hanya KRD ini yang membawa mereka ke arah Barat. “Kalau penumpang Bekasi ke barat, banyak sekali alternatifnya, ada KRL ekonomi, KRL
 AC ekonomi dan KRL AC,” sebut Naryo. Sedangkan Nabila, 25, karyawati yang bekerja di kawasan Manggadua Square, menuturkan menumpuknya penumpang di kelas ekonomi karena ada perbedaan yang mencolok soal tiket. Dia menyebutkan KRL AC ekonomi tiketnya Rp 6.000/orang, sedangkan yang KRL ekonomi Rp 2.500. “Jelas mereka yang berpenghasilan pas-pasan memilih KRL ekonomi,” ujar warga Margahayu, sambil mengatakan kalau tiket KRL AC ekonomi diturunkan menjadi Rp 3.500, kemungkinan menumpuknya penumpang di KRL ARMADA KURANG Meningkatnya jumlah penumpang kereta komuter ini bukan saja menyebabkan penumpang menumpuk di satu
jam pemberangkatan, tetapi malah mengesampingkan keselamatan penumpang dengan
memaksa naik di kabin dan atap. Eman Sulaeman, Kepala Stasiun KA Bekasi mengatakan, jumlah penumpang KRL tahun 2009 tercatat 4.229.587 orang atau 11.587 orang setiap hari. Tahun 2010 jumlahnya bertambah menjadi 4.755.313 orang atau 13.028 orang setiap hari. Pertambahan jumlah penumpang sebanyak 525.726 orang atau rata-rata 1.441 orang per hari itu menandakan KRL masih menjadi transportasi andalan. Biarpun diandalkan, Eman mengakui KRL punya kekurangan, terutama saat jam sibuk, yakni saat orang berangkat dan pulang kerja. Saat itulah warga berimpitan dalam gerbong. Kondisi itu baru bisa diatasi jika menambah frekuensi keberangkatan
 dari 50 kali sehari menjadi 100 kali. Penambahan itu untuk memangkas lagi waktu keberangkatan antarkereta pada jam sibuk. BOGOR Sementara itu, kepadatan penumpang menjadi pemandangan biasa di Stasiun Besar Bogor, Jawa Barat. Apalagi saat KRL Ekonomi datang atau keluar dari Depo Stasiun Bogor. Aksi berebut kursi tak dapat dihindari. “Siapa cepat, dia dapat,” cetus Ahmad Subgja, komuter (sebutan penumpang setia KRL-red) asal Bojonggede. Sudah menjadi kebiasan komuter KRL
ekonomi. Mereka mau naik saja, susah. Setelah di dalam gerbong KRL, sudah pasti berdiri berdesakan, bau sumpek, kaki terinjak, tubuh tergencet, ditambah lagi harus
berbagi dengan pedagang asongan. “Sudah biasa. Keluar dari KRL ekonomi seperti habis mandi sauna(keringat-red),” timpal Dadang, komuter lainnya. Dulu, kereta api dianggap sebagai angkutan rakyat paling aman dan nyaman. Kini, kondisinya jauh berbeda. Selain potret keseharian dan keluhan komuter di atas, KRL juga kini menjelma menjadi alat transportasi berbahaya. Lihat saja, seringnya KRL ekonomi Jakarta-Bogor anjlok atau tabrakan. Belum lagi pelecehan seks dan tindak kriminalitas. Wakil Kepala Stasiun
Bogor Syarief Budiman, mengetakan, pihaknya perlahan tapi pasti akan menbenahi
KRL Ekonomi dengan memberikan pelayanan yang aman dan nyaman. Diakuinya,
peningkatan itu tidak dapat disamakan dengan KRL Ekonomi AC atau Pakuan AC.
“Kodisinya berbeda,” katanya. Seperti penertiban pedagang asongan di dalam gerbong, tak pernah membuahkan hasil. Hari ini ditertibkan besok muncul lagi. Begitupula tindak kejahatan dan pelecehan seksual. Menurut dia, sistem keamanan KRL kurang memadai, karena terbatasnya jumlah petugas. Sehingga rentannya terjadi tindak kriminalitas.
Kami
 sering menerima pengaduan mengenai tindak kriminalitas. Kami sudah berusaha maksimal, tapi terbatas personel. Penumpang ekonomi sulit diatur, sehingga kami sulit mengontrol kondisi gerbong secara keseluruhan,” pungkasnya. Mengenai isu KRL ekonomi akan dibatasi kemudian perlahan-lahan diganti KRL ekonomi AC yang baru, dia
menolak menjelaskan. “Soal itu kebijakan direksi PT KA,” katanya. Carut-marutnya KRL Jabodetabek menurut pengamat Transportasi dari Forum Transportasi Perkotaan
(MTI) Damantoro lantaran lambannya manajemen KRL Jabodetabek membuat terobosan. “Reformasi total harus dilakukan dalam penyelenggaraan KRL Jabodetabek,”
katanya. PT KA, seharusnya menghilangkan pola pikir berorientasi proyek, jika masih menghendaki KRL menjadi pilihan utama
 moda transportasi masyarakat. “Masyarakat hanya bisa mengeluh. Toh, akhirnya ikut juga dengan kebijakan PT KA. Seharusnya PT KA mengimbangi dengan pelayanan yang lebih baik,” ucapnya

Selasa, 31 Mei 2011

“GIBAS HITAMKAN KOTA DAN KABUPATEN BOGOR"


Bogor cakrawalaonline

Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi ( GIBAS) merupakan salah satu Organisasi Masyarakat yang sejak tanggal 1 Januari 2001 keberadaannya di propinsi Jawa barat sudah tidak asing lagi namanya,dirikan oleh putra Pasundan “Bapak suhaya”namun dikota Bogor GIBAS sendiri didirikan sejak bulan November tahun 2009,yang diketuai oleh Bpk .RONALD J untuk wilayah Koatamadya dan Kabupaten Bogor.
Baru pertama kalinya RESOR GIBAS dikunjungi oleh Ketua Umum GiBAS ( Suhaya) melakukan Sidak tanggal 29 Mei 2011 yang bertempat di Hotel Cibinong2 Bogor tampak para ketua Sektor dan Ketua Sub Sektor terlihat sangat antusias sekali dalam rangka menyambut Ketua DPP GIBAS Jawa Barat ini.
RONALD J  selaku Ketua Resor GIBAS KOtamadya dan Kabupaten Bogor dalam sambutannya mengatakan dihadapan para ketua Sektor dan Sub Sektor GIBAS dari tiap-tiap Kecamatan mengatakan,bahwa GIBAS merupkan Organisasi Masyarakat yang memiliki Identitas yang Jelas,oleh karena itu beliau meminta kepada seluruh Ketua SEKTOR Dan SUB SEKTOR agar data ke anggotaan GIBAS supaya segera di benahi,karena GIBAS merupakan Organisasi Masyarakat yang sudah terdaftar di Departemen HUKUM DAN HAM ( DEPKUMHAM),selain itu GIBAS pun sudah terdaftar di KESBANG Propinsi jawa Barat.
Oleh karena itu RONALD J pun mengatakan dengan para wartawan,bahwa GABUNGAN INISIATIF BARISAN ANAK SILIWANGI ini merupakan salah satu Organisasi Masyarakat yang bersifat INDEPENDENT,GIBAS tidak memilki warna Khusus,GIBAS tidak berkerja sama dengan siapapun,apalagi dengan Partai POLITIK.
Sesuai dengan KOMITMEN awal didalan Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga “GIBAS” tidak ada hubungan dengan Partai –partai Politik,namun GIBAS tidak menutup kepada para kader-kadernya apabila ada yang mau duduk di salah satu partai politik,tetapi dalam hal penggunaan Atribut GIBAS jangan di satukan dengan partai Politik tersebut.


Add caption







RONALD J pun mengatakan bahwa Keberadaan GIBAS di Kotamadya Dan Kabupaten Bogor tugas utamanya adalah merangkul,menjembati Hak-Hak dan Kewajiban warga masyarakat didalam Pemerintahan yang berlaku di Negara Republik Indonesia ini,oleh karena itu RoNALD J berharap kepada seluruh anggta GIBAS agar memiliki Rasa Tanggung Jawab terhadap Organisasi Masyarakat “GIBAS” sesuai Falsapah SILIWANGI”SILIH ASAH SILIH ASIH SILIH ASUH,ini merupakan Falsafah yang selalu diterapkan oleh seluruh anggota GIBAS di Kotamadya dan Kabupaten Bogor,menurutnya pula Kata SILIWANGI di Jawa Barat ini sangat sacral,maka dari itu RONALD J pun mengatakan dan memohon jangan sampai  Kata SILIWANGI itu disalah artikan.
Anggota GIBAS dilarang menghasyut sesamanya,karena GIBAS mempunyai Motto                                “CINTA DAMAI”
Dipenghujung obrolannya RONALD J berharap kedepannya GIBAS Dapat lebih dikenal oleh Masyarakat Bogor baik tingkat Kotamadya maupun di tingkat Kabupaten Bogor Khususnya dan diseluruh Indonesia Umumnya,meski keberadaan GIBAS di Bogor ini program-program  kerja GIBAS sudah banyak di rasakan oleh masyarakat, Karena GIBAS bukan Musuh Masyarakat ,GIBAS bukan Organisasi Masyarakat yang perlu ditakuti,justru GIBAS merupakan salah satu Organisasi masyarakat yang “CINTA DAMAI”sesuai kata SILIWANGI,dan RONALD J pun mengatakan dihadapan para wartawan “beliau Tidak segan-segan untuk MENCOPOT KEANGGOTAAN GIBAS”apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan dimasyarakat,katanya.
Bravo GIBAS………………………………………………………….

Oleh.isma cakrawalaonline.

Sabtu, 28 Mei 2011

Masyarakat Perkotaan Mulai Peduli Dengan Tanaman OBat

Tanaman obat yang telah dikenal ribuan tahun yang lalu sejak jaman nenek moyang kita kini menjadi pilihan utama bagi masyarakat perkotaan, menurut salah satu herbalis yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa kepercayaan masyarakat kota saat ini mulai berburu klinik-klinik alternatif yang memberikan obat tradisional atau yang sekarang disebut ”herbal”. Tanaman Obat atau yang saat ini sering disebut dengan Herbal Kini semakin mendapat kepercayaan dimasyarakat,baik masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan,menurutnya selain harga obat sangat terjangkau oleh semua kalangan,yang terpenting adalah khasiat dari obat tradisional atau yang disebut herbal hampir tidak ada efek samping bagi penggunanya,Adung(73th) salah satu pasien yang mengalami penyakit syaraf terjepit mengatakan kepada wartawan cakrawala dikediamannya dikawasan cimanggu gang mesjid menceritakan pengalamannya”saya sakit sudah hampir 6 tahun,berobat.
Sudah kemana-mana,mulai dari beberapa rumah sakit hingga ke tempat
praktek Dokter,namun hasil yang saya rasakan untuk penyakit saya sifatnya
sementara,artinya disaat saya minum obat yang diberikan oleh Dokter rasa sakit
saya hilang,tetapi beberapa saat kemudian ketika saya tidak minum obat rasa
sakit itu muncul kembali,terus terang dengan rasa ingin sembuh yang tinggi saya
tidak patah semangat,kemanapun orang memberi tahu tempat pengobatan yang
disebutkan,saya datangi,namun hasilnya sama.namun suatu ketikaTetangga saya memberikan informasi diderah cilebut Bogor ada tempat pengobatan Herbal yang dikombinasikan dengan metode therapi,setelah saya datangi,ternyata benar,ditempat tersebut cara mengobati pasien-pasiennya dengan diberikan obat herbal dan di therapi,setelah saya ikuti saran dari pengobatnya diBalai pengobatan herbal tersebut,ternyata ada perubahan yang saya alami,memang benar khasiat obat tradisonal tidak kalah hebat dengan obat kimia seperti yang diberikan dari Dokter,hanya saja disini kembali Memang disini kembali kepada pribadi kita,kita harus sabar jika mengkomsumsi obat herbal,karena saat saya dijelaskan oleh pengobatnya,bahwa obat herbal itu
reaksinya lambat,namun bekerja keseluruh organ tubuh dengan baik(holisti),selain itu kita pun disarankan agar minum air putih yang banyak agar obat tersebut tidak mengendap di “ginjal”setelah saya tekunin dengan pengobatan herbal,penyakit saya berangsur-angsur sudah ada perubahan ,katanya. Oleh
.IsmaBogor


Tulisan Populer
coded by nessus

Jumat, 20 Mei 2011

Kayu Asam Jawa Mengandung Kekuatan Secara Metafisk

Dikalangan masyarakat kita,terutama yang ada dipulau jawa,ada yang mempunyai keyakinan bahwa untuk beberapa jenis kayu tertentu ada yang memeiliki daya ghaib atau khasiat tertentu.asal kayu tersebut bisa saja karena berasal dari pohon atau bekas tempat keramat atau yang dikeramtkan seperti makam leluhur,para wali atau karena langka,susah mendapatkannya atau bisa juga karena memiliki sifat khusus  yang tidak dimiliki kayu lain.
Salah satu jenis kayu yang dipercaya oleh sebagian masyaraktKayu yang memiliki daya ghaib atau khasiat bagi yang memilikinya yaitu kayu “asam jawa”atau yang sering disebut dengan “galih asem”.
Menurut cerita dari beberapa sumber yang ditemui dikalangan masyarakat mengatakan bahwa kayu asem atau galih asem memang benar memiliki daya ghib bagi si pemilikinya,daya ghaib yang terdapat  didalam kayu tersebut diantaranya dapat menangkal unsur negatif seperti roh jahat,santet,sihir,bahkan bisa melancarkan rejeki.
Bahkan ada sebagian pendapat,kekuatan dari kayu asam jawa. Jika dipukulkan pada seseorang yang memiliki kekuatan atau daya magic hitam maka kekuatan orang tersebut akan sirna/luntur kekuatannya.kayu ini selain mempuanyai kekuatan,kayu asam ini sering pula dipakai oleh pemimpin berhati “satrya pandita”bahkan sering pula kayu ini digunakan sebagai warangka/sarung keris/pusakaa.
(dari berbagai sumber)
Oleh.ismaBogor



Tulisan Populer

coded by nessus

Therapi Moxabution Dapat Mengatasi Berbagai penyakit 0

herapi moxabution merupakan salah satu metode pengobatan kuno yang konon dapat mengobati berbagai penyakit.
therapi ini menggunakan bahan baku Herbal yang dikeringkan dan dibuat Roll seperti layaknya sebatang Cerutu.
moxabution sering digunakan pada klinik -klinik therapi seperti therapi akupuntur
yang bertujuan untuk melancarkan sirkulasi peredaran darah yang bermasalah( Ada kelainan)
metode therapi ini sangat baik digunakan pada penderita yang mengalami kelainan pada sistem perdaran darah,seperti kasus pada penderita :
·         Asam Urat
·         Rematik
·         syaraf Terjepit
·         Suhu badan terlalu dingin
·         Paru-paru
·         Bisul
·         Jerawat menahun
·         Insomnia
·         asma
oleh.isma


Tulisan Populer
·         Lowongan Wartawan Cakrawala