Kamis, 19 Mei 2011

Unsur Mistik Dan Pedagang "Batu Aji "

cakrawala,16/4/11
Bogor kota  yang penuh dengan beraneka ragam cerita baik kuliner,seperti Toge pak Gebro, Talas Bogor,dan yang satu ini adalah Cindera mata,
seperti pedagang "Batu Aji" ini yang sudah tiga tahun mangkal didepan kantor Telkom Kodya Bogor, dijalan Pengadilan.
Bpk.Suko panggilan akrab pedagang Batu Aji ini yang senantiasa sabar menanti rejekidari para Hobies/penggemar batu aji,ketika wartawan cakrawala melintas didepan meja dagangannya sempat menawarkan sebuah cincin dengan harga yang lumayan tinggi,memang ada sebuah pendapat yang terkadang tidak dapat kita pungkiri,"kalo sudah Hobi sesuatu ,masalah harga tidak ada nilainya,contoh bpk Suko ini yang sekaligus sebagai pedagang,beliau pun  menerima pembelian dari seseorang yang akan menjualnya,setelah asyik melihat-lihat batu aji yang dipajang tersusun rapi,akhirnya obrolan semakin serius,menurut penuturan Bpk.Suko selam ia menjadi penjual Batu Aji,ia sering mengalami hal-hal yang trkadang tidak bisa diterima oleh akal sehat ,pernah ada kejadian seorang pembeli Wanita dari Jakarta datang ketempat saya berdagang ,ia ingin membeli bahan batu yang kebetulan saya ada,sebenarnya kalo menurut saya sebagai Penjual,batu yang akan dibeli oleh wanita tersebut golongan Batu Akik biasa ,tapi yang membuat saya menjadi heran plus bengong,tuturnya,pembeli itu mengatakan kepada saya"sebentar pak saya mau telpon suami saya duli,saya pikir yang dimaksud suami,ya suaminya ,ternyata wanita itu setelah telpon yang dimaksud dengan suaminya dia mengatakan"bahwa yang di maksud dengan suaminya adalah Orang yang sampai saat ini mempunyai Kharisma yaitu" Bung Karno"sepontan saya kaget menurut Bpk .Suko,yang lebih mengherankan saya dia bayar dengan harga yang menurut saya cukup tinggi,percaya atau tidak silahkan ,saya yang mengalaminya,bukan itu aja cerita yang saya selama menjadi pedagang Batu Aji ,masih banyak cerita yang mungkin tidak percaya,sambil merapihkan dagagannya disaat ia mau menutup dagangannya,

oleh.ismacakrawala.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar